Selasa, 13 Mei 2014

Wahyu Sejati

Wahyu sejati
 Oleh :Drajat Nurangkoso

Politik dan kekuasaan
Adalah anak yang lahir dari rahim kebudayaan
Olah budi dan daya makhluk yang paling sempurna ciptaan Sang Hyang Wisesa
Politik adalah buah persetubuhan akal dengan nurani, Otak dan jiwa suci
oleh karena itu:
politik bukanlah penaklukan,
Politik bukanlah penikaman dari belakang ,
Politik tidak mengenal pengelabuan dan pemaksaan kehendak,
Politik bukan pembenaran,
Politik adalah sunatulloh, suatu cara mencapai tujuan agung
Kekuasaan pada hakekatnya adalah percikan sifat Sang Maha Kuasa
Penguasa adalah wakili Tuhan pemilik semesta raya
Kepanjangan tangan Tuhan dalam menebar rahmat membangun umat
Rakyat adalah ladang-ladang bagi persemaian
Tempat pembuktian jati diri
Apakah singgasana kekuasan berpayung Rahmat
Apakah gelegak semangat seumpama kawah si kidang yang tlah tertulis dalam catatan alam
Benarkah engkau sang terutus yang diwahyukan
Pemegang wahyu sejati dari Sang Maha Gaib?
Ataukah mungkin hanya wahyu jadi-jadian,
Yang tercipta dari lendir-lendir politik anak jadah dari ego dan keakuan
Yang telah mengoyak sisi nurani merubah kekuasaan menjadi industry korupsi
Yang telah mengubah suara rakyat bukan lagi suara Tuhan-
Tuhan begitu jauh- nurani tak lagi tersentuh-Nya
Bahkan Tuhan telah digantikan dengan uang
Pasar yang riuh memperjualkan harga diri
Kali ilang kedunge, pasar ilang kumandange
Tanyakan pada dirmu
Bawalah hati dalam kerajaan sunyi, bertahtalah sejenak di singgana kedamaian
Pusatkan tujuh cakra dalam buana alitmu- satukan dengan lima cakra buana agung
Bacalah abjad-abjad yang menempel di daun-daun bersama embun
resapi maknanya jadikan ilmu dan laku mencari bekal sebelum pupuh megatruh ditembangkan
kekuasaan sejatinya adalah kuasa langit
yang tak datang secara tiba-tiba
wahyu sejati tak pernah terbias atau membias
ia menyusup menerangi seluruh jiwa memancar menjadi kebijakan dan keadilan
ia menyusup dalam degup membara menjadi gelegak juang yang ikhlas memerangi kemiskinan
kekuasaan sejati hanyalah bila wahyu sejati menitis dalam diri
wahyu sejati tak dapat dibeli,
bila nyatanya uang telah menggantikan Tuhan
maka kekuasaan bukan lagi ladang ibadah yang tak pernah sepi dari parcikan Rahmat-Nya
kekuasaan hanya sekedar perhiasan dan kebanggaan mendongakan ego dan keakuan
kekuasaan hanya untuk makanan nafsu angkara, hanya melonggarkan ikat pinggang
kekuasaan tanpa wahyu sejatining wahyu
hanya akan menjadikan angin yang bertiup besar ketika meniti sirotolmustaqim
politik, kekuasaan
rakyat dan kelaparan
kita menunggu sinar kemilau tanpa warna turun dari langit
memurnikan politik dan kekuasaan
menyadarkan politikus dan penguasa
membukakan mata rakyat dari lelap dan tipuan dunia
mengembalikan nurani mereka yang telah tergadekan karena kelaparan
melepas wahyu sejati yang terpenjara oleh kepentingan sesaat
bila wahyu sejati keluar dari dada rakyat
maka kan kembali benar 
suara rakyat adalah suara Tuhannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar