Minggu, 07 November 2010

PUISI

BALE SI GALA GALA
Karya : Drajat Nurangkoso

Kau dengar lembut suara
Tangis seorang wanita ?
Menyayat pedih jiwa yang terbuka
Suara tangis yang bercampur rasa khawatir
Suara tangis yang getun dan ngungun

Dengarkan dengan telinga batinmu
Air mata ibu yang diteteskan oleh saraf-saraf cintanya
Air mata yang berlinang
Menjadi aliran doa dan pengharapan
Air matanya terurai
Lembabkan jiwa
Tangisan siapa?
Tangis ibu yang mengalirkan susu
Tangisan ibu yang mendekap dengan segenap cintanya
Tangisan yang mengguncang swarga loka
Karna tiap tarikan nafasnya adala zikir dan doa
Buat anak-anaknya
Sudahkah tertangkap telinga batinmu
Sayatan hati ibu yang mencintai anak-anaknya
Ibu yang telah menjadi tempat bertapa
Priyagung pengendali negara
Pembela panji kebenaran sejati
Ibu mana yang takkan menangis
Menyaksikan buah hatinya tergoda sifat rajasa
Kaki-kaki diatas duri
Berjingkat dan menari mengingkari nurani
Darah telah mengalir, jejak sepanjang tapak
Oh..tangis sang kunti semakin menjadi
Semar sang pemomong sejati diam bersemadi
Rintihnya adalah doa
Buat keselamatan anak-anaknya
Dari sesat dan tipu daya
Tangisan ibu yang rahimnya tempat bertapa titisan dewa
Timanganya membesarkan para perwira pemimpin negara
Oh, anak-anak pemilik zaman
Kenapa kakimu kau belokan
Terjerumus oleh ego dan keakuan
Hentikan, jangan deraikan air mata
Ibu yang mengalirkan susu
Ibu yang tiap detik detaknya adalah doa demi kemuliaanmu
Di bale si gala gala
Bertebar duri rajasa
Keinginan akan kilau dunia
O...punta dewa, mengapa langkahmu buta
Berbungkus pembenaran dan ego kasatria
Tangis kunti semakin menjadi
Melihat anaknya terapung
Di genangan arak mendekap dadu
Jerit ibu menggoncang swarga loka
Dewa turun membisik sang bima
Bale si gala gala menyala
Dengan sigap sang bima membopong saudaranya
Lepas dari laku durjana dan mara bahaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar