NYANYIAN BINTANG
oleh: Drajat nurangkoso
Mencoba bertanya pada gerimis
Kabar apa yang dibawanya dari langit
Ia cuma diam
Malah menetes semakin besar
Mengundang banjir dan duka petaka
Bumi yang nrimo
Menampung segala serapah
“ kau begitu dungu, ini bukan salahku”
Bermilyar tetesnya tak terserap
Bumi muntah dan tergenang
Mengapa hidup menjadi comberan?
Karena gagal menyerap tetesan dari langit
Ini waktunya merenung dan membaca
Not-not yang terkirim dari kerdipan bintang
Lalu bernyanyilah menyambut gerimis
Kita sulam kelopak-kelopak hari menjadi sajadah
Saat takbiratul ikhrom – saatnya melepas
Ngadep Gusti Allah aja nggawa lan aja nggawe
Diatas sajadah itu kita berlayar
Seperti Nuh mengarungi prahara berteman bintang
Sinar yang terpancar
Menembus pekat malam
Berkedip saking jauhnya
Bintang,
Sepertinya berbisik bisik?
Siapa yang bisa mendengar cahaya
Cahaya tangkaplah dengan mata-tapi
Mengapa bintang berbisik
Siapa yang bisa mendengar cahaya-hanya
Nurani yang telah bertahta di singgasana kebenaran
Kan dapat mendengar bisikan bintang
Lalu sinarnya akan menjadi pijaran hidup
Mengurut jalan menuju sorga-Nya.
Banjarnegara, 15 Romadlon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar